Setelah Quadrantid pada Januari, kita
perlu menunggu tiga bulan untuk mengamati hujan meteor kedua. Bernama Lyrid,
pada puncaknya akan ada 20 meteor per jam pada puncaknya. Hujan meteor yang
berasal dari debris komet C/1861 G1 Thatcher ini bisa diamati pada malam
tanggal 22 hingga pagi tanggal 23 April 2018. Titik radiannya adalah rasi
bintang Lyra.
Hujan meteor Lyrid selalu muncul
setiap bulan April. Nama Lyrid sendiri diambil dari rasi asalnya, yakni rasi
Lyra (Harpa). Menurut NASA, fenomena ini sudah terjadi sejak ribuan tahun lalu.
Bahkan berdasar catatan NASA, astronom China telah merekam hujan meteor Lyrid
sejak 687 SM.
Dilansir Space.com, Rabu (18/4/2018),
hujan meteor Lyrid muncul karena setiap tahunnya bumi melewati jejak atau sisa
debu yang ditinggalkan oleh komet Thatcher. Sisa-sisa debu itu yang kemudian
nampak dari bumi sebagai hujan meteor.
Hujan meteor Lyrid dapat terlihat di seluruh kawasan Indonesia, tiga tips agar kita dapat lebih puas melihatnya. Tiga lokasi yang dianggap ideal antara lain, lokasi yang jauh dari cahaya kota, di tanah lapang, dan saat langit cerah.
Sumber
:
https://sains.kompas.com/read/2018/04/19/190100923/jangan-terlewat-minggu-ini-ada-hujan-meteor-lyrid
0 Response to "Hujan Meteor Lyrid (Rasi Bintang Lyra /Harpa) - Minggu 22 April 2018 I info Geo"
Posting Komentar